Pembangunan Mushola "Tarbiyatul Ijtimaiyah"

Dibangun dengan dana swadaya masyarakat yang dimodali madrasah Rp. 6.000.000,- namun dapat menggugah keinginan masyarakat setempat untuk menyumbangkan dana, pikiran, tenaga, konsumsi. Total Swadaya 85.000.000,- Semoga berkah diterima allah SWT

IDUL ADHA 2014

Merayakan hari Raya Idul Adha sebagai Implementasi Suratt Al-Kautsar serta pemberian pendidikan ketauladanan Nabi Ibrahim as.

MI MINHAJUL HUDA, PLOSOBUDEN

Membangun Generasi berwawasan internasional dengan pendekatan pembelajaran terkini dan berbasis teknologi .

PSM = MBM (Manajemen Berbasis Madrasah)

Salah satu indikator Impelementasi MBS/M adalah peranan dari masyarakat pada pengelolaan lembaga pendidikan. dalam upaya peran serta masyarakat MI Minhajul Huda bekerjasama dengan masyarakat dalam perencanaan, pengelolaan dan pelaporan pendanaan yang didapatkan dari berbagai sumber yang masuk ke Lembaga .

MANASIK HAJI Se-Kecamatan Deket

Ibadah haji sebagai rukun Islam kelima tidak akan dimenegerti oleh anak didik manakalah hanya diberikan melalui pembelajaran konvensional tanpa melakukan praktek. Dalam rangka memberikan pengetahuan yang dapat membekali anak didik MI Minhajul Huda bekerjasama dengan KKM dan Pengawas PPAI KEc. Deket melaskanakan manasik Haji pada tanggal 30 September 2014 .

Kamis, 16 Maret 2017

Penerapan Belajar KELOMPOK untuk Pembelajaran HUMANIS

Menurut Robert L. Cilstrap dan William R mortin belajar kelompok adalah kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil, yang diorganisir untuk kepentingan belajar. Keberhasilan kerja kelompok ini menuntut kegiatan yang kooperatif dari beberapa individu tersebut. Belajar kelompok dilaksanakan dalam suatu kelompok dengan strategi para anggota kelompok saling berhubungan dan berpartisipasi, memberikan sumbangan untuk mencapai tujuan bersama. Proses kelompok memiliki karakteristik atau segi-segi relasi, interaksi, partisipasi, kontribusi, afeksi dan dinamika tiap individu berhubungan satu sama lain, setiap individu memberikan sumbangan pikiran, tiap individu saling mempengaruhi , tiap individu ikut aktif, tiap individu mendapat pembagian tugas , tiap individu mengembangkan sifat-sifat sosial-moral.
Suatu kelompok yang efektif memiliki unsur-unsur sebagai berikut : (1) adanya kebutuhan bermacam-macam para anggotanya yang dinyatakan dalam bentuk permasalahan.; (b) para anggota mempunyai masalah yang dipahami mereka; (c) masalah-masalah itu di ajukan dalam bentuk sejumlah pertanyaan tentang nilai yang mengakibatkan timbulnya berbagai jawaban yang berbeda-beda; (d) kelompok memiliki tujuan tertentuyang sekaligus menjadi tujuan anggota; (e) tiap individu bertanggung jawab memberikan sumbangan tertentu untuk mencapai tujuan kelompok ; dan (f) ada proses pertukaran pendapat dan pengalaman dalam kelompok. Dengan menggunakan salah satu strategi belajar sebagaimana yang dijabarkan di atas, guru MI Minhajul Huda berharap bahwa anak outcome dari pendidikan nantinya adalah tidak hanya memiliki kecerdasan inteletual saja akan tetapi lulusan juga memiliki kecerdasan lainnya seperti relasi, interaksi, partisipasi, kontribusi, afeksi dan dinamika sebagaimana yang terdapat dari tujuan pembelajaran kelompok. Dengan dimilikinya modal pengetahuan tersebut dari pembelajaran yang dilakukan siswa dalam proses belajar, maka output dari MI Minhajul Huda dapat berhasil guna sesuai dengan apa yang diamanahkan UUD Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 aya 1 yakni mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengdalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keteramilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negera”. Wallahu a’lamu bi showab TIM MIDA Plus 17 Maret 2017

Kamis, 09 Maret 2017

PENDIDIKAN PRAMUKA – PENDIDIKAN KARAKTER DAN KEMANDIRIAN

“Maksud Saya Melatih Kepanduan Bagi Kaum Muda Adalah untuk Menjadikan mereka sebagai manusia yang waras untuk hidup di Dunia yang Edan…..” (Baden Powel 1857-1941) Kami Pramuka Indonesia Manusia Pancasila Satya ku darmakan Darma ku Kubhaktikan Agar ja..ya Indonesia Indonesia Tanah Air ku Kami Jadi Pandumu (Hyme Pramuka) Dengan Visi sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda, dan Misi membina pemuda yang berjiwa yang berlandaskan Iman dan Taqwa (IMTAQ) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetauan dan teknologi, membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiawa bela Negara dan memiliki kepedulian terhadap masalah kemasyarakatan. Dengan selalu mengharap rindho Allah dalam membina anak didik yang diharapakan memiliki mental baja serta menjadi generasi emas dengan kemandirian namun tidak terlepas dari nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan. Semanjak tahun 2013 pramuka MI Minhajul Huda dihidupkan kembali setelah lama fakum. Dibina oleh Kak Junaidi Asal Lamongan, setiap hari sabtu di mulai jam 13.00 – 14.00 peserta didik dibekali dengan berbagai kegiatan kepramukaan untuk membekali anak didik agar memiliki mentalitas baja (tidak muda menyerah, menghargai teman, berkerja kelompok, mandiri, namun tetap memiliki keimanan yang kuat dan menjaga nilai-nilai karakter). Tidak hanya penggemblengan mentalitas baja, Kak Junaidi juga mengajak mereka bermain untuk mengasah otak kanan mereka. Satu minggu belajar dengan mata pelajaran mungkin menjadikan mereka bosan, dengan permainan yang dikemas dalam kepramukaan menjadikan hari sabtu adalah hari yang sering di tunggu oleh anak-anak. Sabtu adalah hari yang memiliki keistimeaan tersendiri bagi anak-anak, karena hari sabtu adalah hari tanpa pelajaran (Pelajaran formal dalam kelas).
Pagi hari seperti biasa mereka tetap melakukan sholat dukha dan setelah itu mereka berolah raga (dengan didampingi guru dan juga olahraga bebas dengan memilih alat olahraga yang disediakan), setelah olah raga mereka akan masuk ke kelas dengan materi kesenian (terjadwal ; Tari, Lukis, Origami) hingga duhur tiba. Setelah duhur mereka istirahat sambil berganti baju Pramuka untuk melaksanakan kegiatan pramuka. Itulah keistimewaan 3 Sabtu di Minhajul Huda, dengan nama “SiMIDA atau dikenal dengan Sabtu Istimewa Mi Minhajul Huda”. Mengapa 3 sabtu karena sabtu pada minggu pertama digunakan untuk Kajian rutin madrasah bersama wali murid, simpatisan, dan komite hasil kerjasama Paguyuban walimurid dan guru (baca ; NGAJI “NGATUR JIWO” Kajian Rutin Bulanan). Kepramukaan menjadi salah satu praktek pendidikan karakter peserta didik. Mengapa? Didalam pramuka anak tidak hanya sekedar menjadi pandu sebagaimana visi dari pendiri dan pencetus Boden Powel (1865), mereka diajarkan bagaimana mengharga, menghormati, kerjasama, kepemimpinan, kedisiplinan, dan karakter lainnya. Dengan memiliki bekal karakter anak didik diharapkan dapat menjadi penerus bangsa ini.
Selain pendidikan karakter sebagaimana di atas, pendidikan kemandirian juga sebagai output kegiatan pramuka. Mengapa? Kemandirian dalam mengerjakan tugas mandiri mereka saat berkemah (mandi, makan, menyiapkan baju, membersihkan perkemahan, bangun dan lain-lain) tanpa menafikkan pendidikan dan pendampingan orang tua kepada peserta didik, namun jika peserta didik dalam perkemahan mereka akan benar-benar menjadi diri sendiri seutuhnya. Dengan bekal “KARAKTER DAN KEMANDIRIAN” anak akan menjadi manusia SAKTI dalam arti “Sehat, Aktif, Kreatif, serta imajinatif “ dan memiliki pondasi untuk siap menjalani kehidupan mendatang di tengah masyarakat. Salam Pramuka. Tepok Pra..Mu…Ka… Waalahu a’lamu bishowab #kholidachmad Team Mida PLUS, 9 Maret 2017

Rabu, 08 Maret 2017

INTERNALISASI NILAI NKRI bersama POLRI

Hawa sejuk menyapa, senin pagi di sekitar lingkungan MI Minhajul Huda segenap anak-anak telah siap dengan seragam Hijau Putih untuk melaksanakan Upacara Pengibaran Bendera. Tidak seperti hari senin lainnya, hari ini ada yang berbeda. Beberapa dari mereka sibuk menyiapkan barisannya, petugas yang ditunjuk untuk memimpin upacara pun berlatih. Kesibukan pun terlihat di sisi kiri lapangan, tiga perempuan berbaris dengan salah satunya menampah bendera dan melakukan sedikit gerakan maju mundur dengan langkah tegap bagai pasukan PASKIBRA. Pada Senin itu MI Minhajul Huda kedatangan Kepolisian Negara Indonesia, Bapak Sunariyo Putro selaku Kapolsek yang akan menjadi Pembina Upacara Bendera. Didampingi Kepala Babinsa Bapak Hanton dan Kanit Bapak Ali, rombongan datang tepat jam 07.00 WIB, dengan sigap pemimpin upacara menyiapkan barisan kelompok, masing-masing petugas upacara pun berada pada tempat masing-masing. Ketika pengibaran bendera lantunan lagu Indonesia Raya mengiringi lagu yang dinyanyikan oleh semua peserta upacara. Setelah pengibaran dengan suasana khidmat yang diikuti oleh seluruh peserta didik, guru dan juga rombongan, pekikan suara pembaca teks pancasila dan pembukaan Undang-Undang 1945 memberikan suasa semangat kepada peserta upacara.
Setelah rangkaian itu pembina upaca dalam sambutannya mengatakan bahwa semua petugas upacara telah siap dan berani, dalam sambutannya Bapak Sunariyo juga mengatakan bahwa “Setiap anak didik memiliki tanggungjawab untuk meneruskan perjuangan pejuang yakni mengisinya dengan belajar dan mempertahankan NKRI, kedisplinan dan tanggung jawab harus ditanamkan oleh lembaga sebagai upaya untuk memberikan pembelajaran dan pembekalan cinta NKRI. Dengan dimilikinya cinta NKRI bangsa ini akan tetap merdeka dari penjajah”. Dalam sambutan pengarahnnya bapak Sunariyo juga mengingatkan kepada peserta didik bahwa untuk selalu belajar dengan giat agar dapat mencapai cita-citanya karena cita-cita hanya diperuntukkan bagi mereka yang kerjakeras dan berusaha. Setelah sambutan dan pengarahan lantunan do’a memberikan energy spiritual kepada seluruh peserta upacara. Kurang lebih 45 menit rangkaian keseluruhan upacara dilakukan dengan lancar dan khidmat. Setelah upacara dilaksanakan Tim Bapak Sunariyo memberikan materi tentang lalulintas, kriminalitas dan beberapa tugas kepolisian kepada peserta didik di ruangan yang telah disediakan, tujuan dari materi tersebut agar peserta didik memiliki bekal tentang lalu lintas dan kesadaran berlalulintas. Anak-anak antusias mengikuti materi yang diberikan oleh TIM Kepolisian, dipenghujung materi beberapa dari mereka ditanya “apa ada yang mau jadi polisi”, “Saya pak” jawab Kefin yang masih duduk dikelas 1 dengan berani. Setelah berakhirnya materi Rombongan Kepolisian foto bersama di Gerbang Timur MI MINHAJUL HUDA. Wajah gembira dari peserta didik terlihat ketika berfoto. Perpisahan dengan Rombonga dari Kepolisian dimanfaatkan peserta didik dengan bersalaman dan ada juga yang meminta foto berdua, sebagai kenang-kenangan kata adik Kharisha siswa kelas 2 itu.
#kholidachmad Team Mida PLUS, 9 Maret 2017

GERBANG BARU SEMANGAT BARU

Bersama dengan diselesaikannya GERBANG MADRASAH yang menghadap Timur dengan semangat "Menyambut Mentari" semoga keberkahan turut menyertai. Di bangun dengan anggaran Hibah dari Alm. Hj. Tasifah dan juga Masyarakat Dusun Ploso gerbang ini akan menjadi saksi penyambutan anak negeri untuk menuntut ilmu. Memang bangunan gerbang bukanlah sebuah intrumen pembelajaran yang menghantarkan kesuksesan anak. akan tetapi filosofi jawa mengatakan "Ajino Rogo Soko Busono" menjadikan gerbang ini menjadi Prioritas dari pembangunan setelah pembangunan ruang kelas yang ada. dengan memiliki Gerbang Timur semoga memberikan semangat kepada guru, murid, stakeholders lainnya untuk selalalu memberikan yang terbaik bagi pendidikan anak-anak. Dengan dibarengi semangat "Kerja Cerdas, Kerja Tuntas dan Kerja Ikhlas" menjadikan anak didik yang CERDAS, dengan semangat Guru dalam pembelajaran yang TUNTAS dibarengi dengan semangat IKHLAS. Trima kasih atas dukungan dan semoga Allah memberikan pahala bagi penyalur dana demi terbangunnya Gerbang Timur Ini. Jazakumullah Khoiron Jaza Team MIDA Ploso 8 Maret 2017