Pembangunan Mushola "Tarbiyatul Ijtimaiyah"

Dibangun dengan dana swadaya masyarakat yang dimodali madrasah Rp. 6.000.000,- namun dapat menggugah keinginan masyarakat setempat untuk menyumbangkan dana, pikiran, tenaga, konsumsi. Total Swadaya 85.000.000,- Semoga berkah diterima allah SWT

IDUL ADHA 2014

Merayakan hari Raya Idul Adha sebagai Implementasi Suratt Al-Kautsar serta pemberian pendidikan ketauladanan Nabi Ibrahim as.

MI MINHAJUL HUDA, PLOSOBUDEN

Membangun Generasi berwawasan internasional dengan pendekatan pembelajaran terkini dan berbasis teknologi .

PSM = MBM (Manajemen Berbasis Madrasah)

Salah satu indikator Impelementasi MBS/M adalah peranan dari masyarakat pada pengelolaan lembaga pendidikan. dalam upaya peran serta masyarakat MI Minhajul Huda bekerjasama dengan masyarakat dalam perencanaan, pengelolaan dan pelaporan pendanaan yang didapatkan dari berbagai sumber yang masuk ke Lembaga .

MANASIK HAJI Se-Kecamatan Deket

Ibadah haji sebagai rukun Islam kelima tidak akan dimenegerti oleh anak didik manakalah hanya diberikan melalui pembelajaran konvensional tanpa melakukan praktek. Dalam rangka memberikan pengetahuan yang dapat membekali anak didik MI Minhajul Huda bekerjasama dengan KKM dan Pengawas PPAI KEc. Deket melaskanakan manasik Haji pada tanggal 30 September 2014 .

Kamis, 30 Oktober 2014

POTRET HASIL KEBIJAKAN

Dalam perjalannku 17 Januari 2014
Mengawali perjalanan ke malang kali ini sungguh menyayat hati manakalah melihat potret pemuda yang gagah nan cakep melakukan aksi di tengah penumpang bus yang mengantarkanku ke Malang. Entah kenapa hati ini ingin menuliskan meskipun tiak kali ini saja saya berngkat ke malang, satu minggu sekali dengan rutinitas belajar saya pergi ke malang, nemun ada yang unik dengan keberangkatanku kali ini yakni "PEMUDA GANTENG nan GAGAH MENGAMEN" menjadi inspirsai tersendiri sebagai awal tulisan ini dengan harapan pemilik kebijakan menyadari bahwa manfaat kebijakan yang mereka buat belumlah di nikmati seluruh rakyat negeri ini khsusunya para pemuda "pengamen". Tulisan ini juga terisnpirasi dari kalimat KH. Yusuf Mansur pengelola Pondok pesantren Arrisalah Booarding School dimana saya pernah belajar "Inna fi Yadi Su'Bani Ammru Lilummati Wa Fi aqdamiha Khayataha" kurang lebih saya mengartikan bahwa "sesungguhnya ditangan pemuda terdapat urusan masyarakat dan di tang merekalah keberlanjutannya". Fenomena pemuda ganteng, ngamen terbalik dari apa yang saya kutip dari KH. Yusuf Mansur tersebut di atas. pemuda yang masih memiliki energi, pikiran yang sebetulnya bisa di dayakan untuk kepentingan dan pekerjaan selain "ngamen", dengan memiliki produktifitas yang lebih dari pada usia 50an keatas pemuda "pengamen" ini manakalah mendayakan energi dan pikirannya akan memiliki penghasilan lebih dari sekedar uang receh yang diberikan oleh beebrapa penumpang. jikalau kita contohkan 1% saja pemuda yag semcam ini dibiarkan oleh pemerintah "apa jadinya" masyarakat kita kedepan. Persaingan di depan mata, tahun 2015 AFTA di berlakukan di Indonesia. dengan permberlakukan ini pastilah pemuda "pengamen" ini akan menjadi tersingkirkan oleh dunia. Meskipun pemuda "pengamen" sebagaimana yang saya sebutkan di atas tidak sendiri disebabkan beberapa hal : 1. Tidak ada pekerjaan yang sesuai dengan kulifikasi pendidikannya (tamatan SMP/SMA) 2. Pekerjaan/ usaha yang tidak membutuhkan biaya besar 3. tidak adanya peraturan/ wadah bagi mereka yang menekuninya (SENIMAN) dengan pengharagaan yang sepadan To be Continue...........

Rabu, 29 Oktober 2014

Hebatnya Sinergi dalam pembentukan Kerjasama Kreatif dalam Pendidikan

Sering terdengar kata-kata Sinergi yang terlontar sengaja atau tidak sengaja dalam momen-momen kelompok, seperti Training and Motivation, Coaching and Counseling, Reinforcement bahkan dalam sesi Meeting. Pembicara yang mungkin sebagai Top Management di wilayahnya atau mungkin seorang Manager dalam suatu Department, sering melontarkan kata “SINERGI” (Synergy). “Kita harus sinergi kalau ingin mencapai target”, “Kalau tidak sinergi bagaimana kita bisa achieve”. Itulah beberapa statement mengenai Sinergi yang terdengar dalam Meeting-meeting Manajemen. Definisi Sinergi Sinergi (Synergy) adalah bentuk Kerjasama Win-win yang dihasilkan melalui Kolaborasi masing-masing Pihak tanpa adanya Perasaan Kalah. Menurut Stephen Covey dalam bukunya 7 Habits of Highly Effective People, jika 1 + 1 = 3, maka itulah yang disebut “Synergy”. Sinergi adalah saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai Hasil Lebih Besar daripada Jumlah bagian per bagian. Konsep ber-Sinergi diantaranya adalah berikut ini: - Ber-Orientasi pada Hasil dan Positif - Perspektif beragam mengganti atau melengkapi Paradigma - Saling Bekerjasama dan ber-Tujuan Sama serta adanya Kesepakatan - Sangat Efektif diusahakan dan merupakan suatu Proses Melalui Sinergi, kerjasama dari Paradigma yang berbeda akan mewujudkan hasil Lebih Besar dan Efektif sehubungan Proses yang dijalani menunjukkan Tujuan yang Sama dan Kesepakatan demi Hasil Positif. Contoh yang sering kita lihat dari konsep Sinergi yakni: 1 + 1 = 3 –> Sinergi 1 + 1 = 1 ½ –> Kompromi 1 + 1 = < 1 –> Sinergi Negatif (Anergi) Ber-Sinergi berarti Saling Menghargai Perbedaan Ide, Pendapat dan bersedia saling berbagi. Ber-Sinergi tidak mementingkan diri sendiri, namun berpikir menang-menang dan tidak ada pihak yang dirugikan atau merasa dirugikan. Ber-Sinergi bertujuan memadukan bagian-bagian terpisah. karenanya banyak yang mengatakan bahwa kerjasama Tim adalah Sinergi utnuk mencapai tujuan. Tips Membangun Sinergi Sinergi adalah proses yang harus dilalui masing-masing pihak, yang mana perlu waktu dan konsistensi. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk membangun Rasa Saling Percaya sehingga Sinergi terbangun sebagai Kerjasama Kreatif diantaranya: - Berbuatlah kepada orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan orang lain - Jangan menilai buruk terhadap pihak lain - Jangan memberikan Janji yang Anda tak yakin memenuhinya - Jangan mengecewakan harapan orang lain Mewujudkan Sinergi adalah Keberhasilan Bersama yang terbina dari Kebiasaan. Mewujudkan Sinergi bukan berarti ber-Kompromi di tengah, melainkan mencari alternatif ketiga dan mencapai puncak. Sinergi adalah perbedaan bukan persamaan. Sinergi akan membangun Kerjasama-kerjasama Kreatif dengan cara menghormati perbedaan, membangun kekuatan dan mengkompensasikan kelemahan. Contoh Sinergi sebagai Kerjasama Kreatif dalam dunia pendidikan Banyak perumpamaan Sinergi dalam pendidikan, sebagaimana berikut ini: Guru Mata Pelajaran (IPA) dan Guru PAI (pendidikan Agama Islam) bergabung (Team Teaching) dalam suatu pembelajaran di kelas, yang mana dengan bergabungnya mereka, guru matapelajaran dapat memberikan pembelajaran tentang proses kelahiran anak hewan melalui media yang digunakan oleh guru mata pelajaran namun di selah-selah tersebut guru PAI menyisipkan "pelajaran agama" dengan memberikan pengetahuan akan kejadian manusia dengan media "hewan" yang disampaikan oleh guru mata pelajaran dengan ditambahkan wahyu-wahyu Allah yang menjelaskan akan kejadian tersebut. Hasilnya tentu lebih maksimal dibandingkan berjalan sendiri-sendiri pada pembelajaran yang berbeda. Contoh lainnya yang dapat dilihat dalam kehidupan sekitar kita adalah Konsep Pujasera – Pusat Jajanan Serba Ada, dimana terdapat banyak outlet makanan dan minuman berkumpul bersama, sehingga pelanggan akan mempunyai alternatif pilihan makanan dan minuman yang variatif. Hal ini otomatis meningkatkan omset masing-masing outlet dibandingkan jika mereka berdiri terpisah pada tempat yang berbeda pula. Dalam dunia pendidikan Pujasera dapat diibaratkan sebuah lembaga pendidikan yang memiliki banyak ektrakurikuler sebagai wadah pengembangan diri anak didiknya. Dengan banyaknya pilihan maka anak akan mengetahui bakat mereka untuk mengikuti kegiatan ektrakurikuler sesuai dengan bakat mereka. Sinergi adalah Proses, dan perlu waktu dalam membangunnya. Sekali terbangun maka Sinergi akan menjadikan bentuk-bentuk Kerjasama Kreatif dan Inovatif. Adaptasi dari artikel "http://ikhtisar.com" judul "Hebatnya Sinergi Membentuk Kerjasama Kreatif dalam Organisasi Bisnis Anda Posted by admin in Manajemen Strategi On June 23, 2013"

Selasa, 28 Oktober 2014

SUMPAH PEMUDA

Dengan memperingati sumpah pemuda 2014 mari kita dukung pemerintahan "kabinet kerja" dengan semangat yang telah lahir dari pemuda-pemudi terdahulu. dalam sebuah pepatah mengatakan "inna fi yadi su'bani amru lilummati" yang kurang lebih artinya "sesungguhnya ditangan pemuda terdapat masa depan ummat", mengutip kalimat tersebut bahwa keberadaan masa depan ummat atau bangsa ini sebenarnya telah dimulai oleh pemuda-pemudi tanggal 28 Oktober 1928, bersatunya mereka dengan deklarasi sumpah pemuda "Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia, Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia, Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia" sebagai bukti dimulainya perubahan ada pada pemuda adalah benar adannya. Ketimpangan terjadi belakangan ini dapat kita lihat bersama bahwa pemuda yang seyogyanya menjadi "agen of change" berubah menjadi "agen of error" meskipun "tidak semua pemuda". Banyak kita jumpai baik di media sosial, televisi pemuda-pemudi kita menjadi "sasaran empuk" dari gempuran budaya tanpa ada benteng, budaya "style, hedonisme, konsumerisme dll" memiliki sumbangsih yang besar terhadap prilaku pemuda-pemudi khususnya di Indonesia. to be continue.............

Senin, 27 Oktober 2014

Pramuka "MIDA"

Assalamualaikum, Wr. Wb Keebradaan kegiatan extrakurikuler pramuka di MI Minhajul Huda adalah sebagai ajang pembekalan anak didik dalam menjalani kehidupan. Dalam proses kegiatannya pramuka mendidik anak agar dapat mengendalikan emosi dengan selalu mengedepankan kebersamaan dan kerja TIM untuk mencapai tujuan. proses tersebut bertujuan agam anak didik tidak "egois" dan "sombong" ketika menjadi anggota masyarakat. dengan tujuan tersebut harapnnya anak didik dapat diterima oleh masyarakat sekitar. Kegiatan Pramukan juga mendidik anak agar dapat memiliki karakter kemandirian, dengan karakter tersebut anak didik dibekali dengan berbagai pelajaran untuk mendukungnya. Memasak, mandi dan mencari bahan bakar pada saat perkemahan serta mengelola waktu menjadi pembelajaran tak langsung kepada anak untuk tujuan kemandirian tersebut. sebagaimana tujuan "Pramuka" yang dapat dilihat di http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Pramuka_Indonesia Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka: (a) memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani; (b) menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan

Rabu, 15 Oktober 2014

MANASIK HAJI Se-KECAMATAN

Sebagaimana dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Haji Haji (bahasa Arab: حج‎; transliterasi: Hajj) adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, salat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijah). Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Zulhijah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini. Dengan semangat memebrikan bekal kepada anak didik tetang pelaksanaan ibdah Haji, pada tanggal 30 September 2014 MI Minhajul Huda bekerjasama dengan KKM (Kelompok Kerja Madrasah) wilker Deket Kab.Lamongan dan Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) Ibu. Hj. Indah Soraja, M.Pd melakukan pembinaan kepada anak didik se-kecamatan Deket tentang pelakasanaan Ibadah haji. Tujuan dari pelaksanaan ini adalah dalam rangka memberikan pengertian kepada anak didik tentang ibadah Haji secara langsung (praktek), dengan pendekatan praktek ini anak didik akan mampu menyerap praktek ibadah haji secara menyeluruh.

Selasa, 14 Oktober 2014

IDUL ADHA 2014

Dengan mengucapkan puja-puji syukur kehadirat Allah, SWT untuk mengawali tulisan ini agak selalu mendapatkan keberkahan baik bagi penulis maupun bagi para pembaca budiman. Dalam rangka menjalankan perintah agama sebagaimana yang termaktub dalam surat Al-Kautsar MI Minhajul Huda melakukan penyembelihan hewan Qurban dari para donatur yang bersedia menyembei hewan qurban mereka di MI Minhajul Huda. Selain untuk menjalankan perintah agama penyembelihan tersebut akan membawa dampak pembelajaran yang dimiliki oleh siswa-siswi Mi Minhajul Huda. Terdapat beberapa aspek peneididikan manakalah siswa-siswi kita ajak terlibat dalam penyembelihan hewan Qurban, diantaranya adalah aspek Pendidikan dan aspek sosial. Aspek pendidikan adalah Belajar secara langsung pengamatan isi dari organ tubuh hewan yang disembelih (IPA dan SAINS), tatacara penyembelihan (Aqidah akhlak), panutan kepada Nabi Ibrahim (Qurdits). Adapun Aspek Sosial terdapat pada kerelaan memberikan sebagian harta, perhatian kepada tetangga tanpa memnadang miskin atau kaya, kepedulian terhadap teman, kerjasama. dan masih banyak lagi yang dapat di gali. Dengan dibantu oleh para guru masing-masing kelas siswa dan siswi madrasah mendapatkan pengarahan serta tugas lanjutan untuk menceritakan apa yang telah mereka amati dan pelajari dari kejadian yang telah dilaksanakan. Alhamdulillah semoga penyembelihan serta pendidikan yang telah dilaksanakan sebagaimana di atas menjadi amalan yang dapat diterima oleh Allah, SWT. dan kepada para dermawan semoga selalu dilindungi oleh Allah SWT serta ditambahkan rejekinya dan dimudahkan segalah urusannya. Jazakumullah Khoiron Katsiron. Waalhua'lamu Bi showab...

Selasa, 07 Oktober 2014

PEMBANGUNAN TARBIYATUL IJTIMAIYAH

Dengan semangat memberikan pelayanan pendidikan terhadap anak didik disekitar desa Plosobuden khususnya pendidikan agama Islam madrasah ibtidaiyah MI Minhajul Huda membangun Mushola dengan dana yang dikumpulkan dari para donatur sebesar 6.000.000,-. Dengan modal tersebut pengelolah madrasah kepala, guru dan komite berikhtiar dengan membuat pondasi. Namun dengan berjlannya waktu ternyata antusias masyarakat memberikan bantuan dengan total biaya yyang terkumpul hingga selesa pekrjaan sebesar 85.000.000,-

Pengembangan Dokumen 1 MI dalam Konteks Kurikulum 2013

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil yang berjumlah sekitar 17.500. Penduduk Indonesia berdasarkan pada Sensus Penduduk tahun 2010 berjumlah lebih dari 238 juta jiwa. Selain populasinya yang relatif padat, Indonesia juga memiliki berbagai keragaman. Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia antara lain dari segi geografis, potensi sumber daya, ketersediaan sarana dan prasarana, latar belakang dan kondisi sosial budaya, dan berbagai keragaman lainnya yang terdapat di setiap daerah. Sebagai akibat turunannya, keragaman tersebut selanjutnya melahirkan tingkatan kebutuhan dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dalam rangka meningkatkan mutu dan mencerdaskan kehidupan masyarakat di setiap daerah.
Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berikut.
1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite madrasah  di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan :
1.Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah tertentu serta peserta didik; dan
2. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan